
ALMARHAMAHINDONESIA.COM — Lansia di Almarhamah mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) kerajinan tangan berupa pembuatan gelang dari manik-manik, Jumat 19 Desember 2025. Kegiatan yang didampingi mahasiswa profesi Ners Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan Kelompok 1 ini bertujuan melatih kemampuan melihat, motorik halus, konsentrasi, dan ketelitian, sekaligus meningkatkan interaksi sosial serta rasa percaya diri lansia.
TAK diawali dengan sesi perkenalan antara mahasiswa dan lansia, dilanjutkan evaluasi singkat terkait aktivitas sebelumnya. Mahasiswa kemudian melakukan pendekatan personal dengan menanyakan kabar lansia sebagai upaya membangun kedekatan sebelum kegiatan inti dimulai.
Lansia Almarhamah Fokus Menyusun Manik Manik
Pada kegiatan inti, lansia merangkai manik-manik menjadi gelang dengan menyusun pola yang rapi dan menarik. Proses ini mendorong ketelitian dan fokus, sekaligus memantik kreativitas karena lansia saling melihat hasil karya satu sama lain. Setiap lansia didampingi satu mahasiswa agar proses berjalan terarah dan aman.
Pendampingan satu lawan satu juga memperkuat kerja sama dan komunikasi. Interaksi yang terbangun membuat lansia lebih aktif dan berani mengekspresikan ide, sementara mahasiswa memastikan ritme kegiatan sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta. Kelompok 1 yang mengusung jargon “ceria” menjaga suasana tetap hangat dan menyenangkan.
Kak Dinda Safitri Foto Bersama Lansia Almarhamah
Perwakilan mahasiswa Profesi Ners Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan Kelompok 1, Dinda Safitri, menyampaikan bahwa TAK kerajinan tangan ini dirancang sebagai terapi sederhana namun bermakna.
“Kami ingin lansia merasa dihargai, mampu berkarya, dan percaya diri dengan hasil tangannya sendiri. Prosesnya kami sesuaikan dengan kemampuan masing-masing lansia agar tetap nyaman dan menyenangkan,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Almarhamah, Riska, mengapresiasi penuh pelaksanaan TAK tersebut.
“Kegiatan kerajinan seperti ini efektif menumbuhkan percaya diri lansia. Hasil karya mereka akan kami kumpulkan dan dipamerkan pada wisuda Sekolah Lansia NURANI sebagai bentuk penghargaan atas proses dan usaha mereka,” katanya.
Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan makan bersama berupa kolak. Momen ini dimanfaatkan untuk mempererat kebersamaan, memberi ruang relaksasi setelah aktivitas, serta memperkuat ikatan sosial antarpeserta dan pendamping.
Melalui TAK kerajinan tangan ini, Almarhamah menegaskan komitmennya menghadirkan program terapi yang holistik—menggabungkan aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Ke depan, kegiatan serupa akan terus dikembangkan sebagai bagian dari rangkaian pembelajaran dan pemberdayaan lansia yang berkelanjutan.






