Tarakan, 07 September 2025 — Momen bersejarah lahir di Yayasan Almarhamah. Program Sekolah Lansia Nurani (Nusantara Ramah Lansia) resmi diluncurkan, menjadi langkah nyata dalam membangun ekosistem ramah lansia di wilayah perbatasan Indonesia.
Tak sekadar peresmian, acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) strategis antara Yayasan Almarhamah dan Yayasan Indonesia Ramah Lansia (IRL). Kolaborasi tersebut membuka jalan besar dalam memperkuat jejaring pelayanan dan pemberdayaan lansia melalui pendidikan, pendampingan kesehatan, serta pengembangan komunitas inklusif berbasis nilai lokal dan spiritualitas.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Ketua Yayasan Almarhamah, Muhammad Zulfunun, S.Sos., M.Pd., bersama Direktur Representatif IRL Kalimantan Utara, Astodhiya Pradana, S.Gz..
Penandatangan Mou oleh Ketua Yayasan Almarhamah & Direktur Representatif IRL Kalimantan Utara
“Kerja sama ini adalah bukti nyata komitmen kami. Lansia bukan hanya sebagai objek pelayanan, melainkan juga subjek yang SMART: Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat,” tegas Astodhiya Pradana. Ia menambahkan, gerakan ramah lansia sangat penting diperkuat di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Senada dengan itu, Muhammad Zulfunun menegaskan bahwa Sekolah Lansia Nurani adalah bentuk kepedulian nyata terhadap generasi tua.
“Program ini hadir agar lansia tetap merasa dibutuhkan, dihormati, dan terus berdaya dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Acara peluncuran berlangsung khidmat sekaligus meriah dengan kehadiran para tokoh masyarakat, penggerak komunitas, serta calon peserta didik angkatan pertama Sekolah Lansia Nurani. Nuansa inklusi, keberlanjutan, dan nilai-nilai kebajikan menjadi benang merah dalam setiap rangkaian kegiatan.
Momentum ini bukan hanya sekadar peluncuran, melainkan juga tonggak penting bagi Tarakan dan Indonesia dalam mewujudkan masyarakat ramah usia, berdaya, dan bermartabat.
