
ALMARHAMAHINDONESIA.COM — Aktivitas sederhana menanam bibit menjadi sarana pemulihan psikologis bagi enam lansia di Almarhamah, Ahad 21 Desember 2025. Melalui Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) menanam yang difasilitasi mahasiswa profesi Ners Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan Kelompok 1, lansia diajak kembali terhubung dengan alam sebagai bentuk intervensi keperawatan nonfarmakologis untuk menurunkan stres, mengurangi kesepian, dan meningkatkan kualitas hidup.
Kegiatan diawali dengan pendampingan mahasiswa yang mengarahkan lansia mengikuti tahapan berkebun, mulai dari pengenalan media tanam hingga proses menanam bibit secara langsung. Lansia dilibatkan aktif dalam setiap tahap kegiatan dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta.
Mahasiswa dan Lanisa Almarhamah Saling Berdampingan Menanam
Sentuhan tanah dan proses merawat tanaman menghadirkan suasana yang tenang dan menenangkan. Lansia terlibat aktif sambil berinteraksi satu sama lain, menciptakan lingkungan yang rileks, hangat, dan penuh kebersamaan selama kegiatan berlangsung.
Kak Fitri Menanam bersama Lansia Almarhamah
Perwakilan mahasiswa Kelompok 1, Fitri Handayani, menjelaskan bahwa terapi lingkungan dipilih karena manfaatnya yang komprehensif. “Berkebun membantu lansia merasa lebih tenang dan bermakna. Aktivitas ini menjadi ruang untuk menyalurkan energi positif dan mengurangi rasa kesepian,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Almarhamah, Riska, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan terapi berkebun ini. Selain bermanfaat untuk kesehatan mental lansia, kegiatan ini juga mendorong lansia tetap aktif dan merasa diperhatikan,” katanya.
Setelah kegiatan menanam selesai, lansia kemudian menjalani pemeriksaan tekanan darah sebagai bagian dari pemantauan kondisi kesehatan pascaaktivitas. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kondisi lansia tetap stabil setelah mengikuti sesi terapi.
Selain aspek terapeutik, kegiatan ini turut memperkuat interaksi sosial antarpeserta. Lansia saling berbagi cerita, bertanya, dan memberi dukungan selama proses menanam berlangsung.
Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan makan bersama sebagai momen relaksasi dan kebersamaan. Melalui TAK menanam bibit ini, Almarhamah menegaskan komitmennya menghadirkan program pendampingan lansia yang holistik dan berkelanjutan. Ke depan, terapi berbasis lingkungan diharapkan terus dikembangkan sebagai bagian dari upaya menjaga kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup lansia






