Tarakan, 06 Oktober 2025 — Yayasan Almarhamah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan zakat dengan berpartisipasi dalam Certified Amil Development Program (CADP) 2025 yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa. Program ini menjadi ajang pelatihan dan sertifikasi bagi Mitra Pengelola Zakat (MPZ) untuk mencetak amil yang profesional, kompeten, dan berintegritas.
CADP 2025 merupakan inisiatif strategis Dompet Dhuafa yang menggandeng Institut Manajemen Zakat (IMZ) sebagai lembaga penyelenggara pelatihan dan uji kompetensi. Program ini juga membuka kesempatan magang bagi mahasiswa yang tertarik mendalami dunia filantropi Islam dan manajemen zakat secara profesional.
Kegiatan onboarding peserta CADP 2025 resmi dilaksanakan hari ini, Senin (6/10/2025), melalui platform Zoom Meeting. Dalam sesi tersebut, seluruh peserta dari berbagai daerah diperkenalkan pada struktur program, tahapan pelatihan, serta standar kompetensi yang akan diuji selama proses sertifikasi berlangsung.
Onboarding para peserta Certified Amil Development Program (CADP) 2025
Yayasan Almarhamah Indonesia turut mengirimkan tiga peserta terbaiknya yang telah lolos serangkaian tahapan seleksi sebelumnya. Ketiganya dinilai memiliki semangat dan kapasitas yang mumpuni untuk mengikuti pelatihan intensif menuju sertifikasi amil profesional.
Partisipasi ini menjadi bagian dari upaya Almarhamah untuk terus memperkuat sumber daya manusia di bidang filantropi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan menjadi bagian dari CADP 2025, diharapkan para peserta dapat membawa pembaruan dalam tata kelola zakat dan distribusi manfaat bagi mustahik di wilayah Kalimantan Utara.
Direktur Utama Yayasan Almarhamah Indonesia, Dian Sandi Utama, menyambut positif keikutsertaan lembaganya dalam program ini. Ia menegaskan bahwa amil harus dibekali pengetahuan dan keterampilan profesional agar pengelolaan zakat dapat lebih transparan, akuntabel, dan berdampak luas bagi umat.
“Melalui CADP ini, kami berharap lahir amil-amil muda yang berdaya dan berintegritas, sehingga zakat tidak hanya menjadi rutinitas pengumpulan dana, tetapi juga instrumen perubahan sosial yang nyata,” ujar Dian Sandi Utama.
Dengan semangat kolaborasi, Yayasan Almarhamah Indonesia optimistis keikutsertaan dalam CADP 2025 akan memperluas jaringan kebaikan dan memperkuat peran lembaga dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya melalui pengelolaan zakat yang profesional.
