26 Desember 2025 11:44 pm

Zakat: Dari Kewajiban Menuju Gaya Hidup yang Mengubah Nasib

Zakat: Dari Kewajiban Menuju Gaya Hidup yang Mengubah Nasib
Zakat kerap terdengar di telinga umat Islam, namun tak jarang maknanya berhenti sebatas kewajiban tahunan. Padahal, di balik rukun Islam ketiga ini, tersimpan kekuatan besar yang mampu mengubah wajah keadilan sosial. Hal inilah yang mengemuka dalam perbincangan Podcast 3pods bersama Ustaz Surya, seorang amil zakat profesional dari Yayasan Almarhamah Indonesia.

Dalam suasana obrolan yang hangat dan reflektif, Ustaz Surya membuka pemahaman mendasar tentang zakat. Ia menjelaskan bahwa secara bahasa, zakat berarti tumbuh dan menyucikan. Makna ini menegaskan bahwa harta yang dizakati sejatinya tidak berkurang, justru bertambah keberkahannya. Lebih dari itu, zakat menjadi sarana penyucian jiwa dari sifat kikir dan cinta berlebihan pada harta.

“Zakat adalah instrumen utama Islam dalam menegakkan keadilan sosial,” tutur Ustaz Surya. Ia menekankan bahwa zakat bukan hanya ritual ibadah, tetapi juga bentuk ketaatan seorang hamba kepada Allah melalui aspek harta, yang dikenal sebagai ibadah maliyah. Inilah yang menjadikan zakat begitu fundamental hingga ditempatkan sebagai salah satu pilar Islam.

Lebih jauh, zakat memiliki tujuan sosial yang visioner. Ketika dikelola secara profesional, zakat tidak berhenti pada bantuan sesaat atau sekadar kegiatan karitatif. Dana zakat justru diarahkan untuk mendorong perubahan nyata: mengangkat mustahik—mereka yang berhak menerima zakat—agar suatu hari mampu berdiri sejajar sebagai muzakki, yakni pihak yang menunaikan zakat. Sebuah transformasi sosial yang berkelanjutan.

Peran amil zakat menjadi kunci dalam proses tersebut. Sebagai amil yang telah tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan diwisuda melalui program amil zakat Dompet Dhuafa, Ustaz Surya menjelaskan prinsip kerja yang harus dipegang teguh oleh setiap amil, yakni prinsip 3A: Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. Prinsip ini memastikan bahwa zakat dikelola sesuai syariat, taat hukum, serta mendukung keutuhan bangsa.

Namun, tugas mulia ini bukan tanpa tantangan. Salah satu hambatan terbesar dalam pendistribusian zakat adalah akses menuju daerah-daerah pelosok yang sulit dijangkau. Keterbatasan infrastruktur kerap menjadi ujian bagi para amil dalam menyalurkan amanah muzakki. Meski demikian, tantangan tersebut justru mempertegas pentingnya profesionalisme dan komitmen lembaga zakat agar dana umat benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.

Di tengah potensi zakat Indonesia yang sangat besar, realisasi penghimpunannya masih tergolong rendah. Ustaz Surya menilai hal ini sebagai cerminan minimnya literasi zakat di masyarakat. “Ketika Allah menitipkan rezeki kepada kita, di dalamnya ada hak orang lain,” ujarnya mengingatkan. Pesan ini menjadi ajakan moral agar umat Islam lebih sadar dan peduli dalam menunaikan zakat.

Menutup perbincangan, Ustaz Surya mengajak masyarakat menjadikan zakat sebagai habit atau gaya hidup. Bukan sekadar kewajiban musiman, melainkan praktik rutin yang memberi dampak luas bagi kesejahteraan umat. Dengan menyalurkan zakat melalui lembaga amil yang terverifikasi dan profesional, zakat dapat menjadi motor perubahan—menghubungkan kepedulian, keadilan, dan keberkahan dalam satu gerak nyata.

Zakat, pada akhirnya, bukan hanya tentang memberi. Ia adalah tentang menumbuhkan harapan dan menyucikan kehidupan bersama.
Blog Post Lainnya
-
Tentang Kami
Yayasan Almarhamah adalah lembaga filantropi yang berada di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Bergerak di bidang sosial, dakwah, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan pemberdayaan.

Alamat
almarhamahindonesia@gmail.com
Almarhamah Indonesia, Jl. Yos Sudarso, Jembatan Besi RT. 11 No. 60 Tarakan - Kalimantan Utara
Media Sosial
Izin Legalitas
Akte Notaris No. 05 Notaris Reza Ramadona, S.H.,M.Kn Tanggal 24 November 2022

-
almarhamahindonesia.Inc